Jumat, 22 Januari 2016

pendidikan anak

  1. 1. Pendidikan Anak dalam Islam
  2. 2. Anak adalah amanah/titipan AllahAnak adalah anugerah Allah SWT, penerus cita-cita dan garis keturunan. Anak juga merupakan amanah, titipan harta yang paling berharga yang harus dijaga, dirawat dan dididik agar menjadi penyejuk hati “Ya Rabbana, anugerahkanlah kepada kami, pasangan hidup dan keturunan sebagai penyejuk hati kami.Jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS 25:74).
  3. 3. Pentingnya keluarga : - Lingkungan pertama yang dijangkau anak-anak - Pengaruh besar pada golden age ( balita) - Menentukan kepribadian dan karakter Setiap anak dilahirkan suci/fitrah.g tuanyalah yang menjadikan mereka yahudi,rani ataupun majusi.” (HR Bukhari-Muslim).
  4. 4. Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah orangtua memberikan kepada anaknya pemberian yang lebih utama selain dari pendidikan yang baik " (HR. Tirmidzi & Thabrani)Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dariapi neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim [66]: 6)
  5. 5. Anak adalah aset masa depanJaminan kehidupan orang tua di saat rentaDan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Diadan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjutdalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepadaKeduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka danucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra[17]:23)Mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kataatau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
  6. 6. Terputus semua amal kecuali tiga perkara "Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
  7. 7. Rasulullah saw. pernah bersabda, sebagaimana penuturan Anas bin Malik ra., “Pada Hari Kiamat kelak diserulah anak-anak kaum Muslim, ‘Keluarlah kalian dari kubur kalian.’ Merekapun keluar dari kuburnya. Lalu, mereka diseru, ‘Masuklah ke dalam surga bersama-sama.’Mereka berkata, ‘Duhai, Tuhan kami, apakah orangtua kami turut bersama kami?’ Hingga pertanyaan keempat kalinya menjawablah Dia, ‘Kedua orangtua kalian bersama kalian.’ Berloncatanlah setiap anak menuju ayah-ibunya, memeluk dan menggandeng mereka; mereka memasukkan orangtuanya ke dalam surga. Mereka lebih mengenal ayah dan ibu mereka pada hari itu melebihi pengenalan kalian terhadap anak-anak kalian di rumah kalian.” (Kitab Nuzhah al-Majalis wa Muntakhib an-Nafais, ash-Shufuri, dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dari jalan ath-Thabrani).
  8. 8. Hak-hak Anak1. Hak hidup• Firman Allah dalam QS Al-Isra’ ayat 31: Artinya: " Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.“• Demikian juga untuk menjaga keselamatan janin, Islam telah mensyari’atkan agar pelaksanaan hukuman (had) terhadap wanita hamil ditangguhkan sampai ia melahirkan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:• "Apabila ada seorang di antara wanita membunuh secara sengaja, ia tidak boleh dijatuhi hukuman mati sampai ia melahirkan anaknya, jika ia memang sedang hamil. Dan bilamana seorang wanita berzina, ia tidak boleh dirajam sampai ia melahirkan anaknya jika ia sedang hamil dan sampai ia selesai merawatnya." (HR Ibnu Majah).• Demi keselamatan janin Islam juga telah memberi keringanan bagi wanita hamil dalam menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ia diperkenankan berbuka apabila ia tidak mampu atau apabila puasanya mengganggu pertumbuhan janin. Ia dapat mengganti puasanya di hari lain.
  9. 9. 2. Hak mendapatkan nama yang baik• Abul Hasan meriwayatkan bahwa suatu hari seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad saw: "Ya Rasulullah, apakah hak anakkku dariku?" Nabi menjawab:"Engkau baguskan nama dan pendidikannya, kemudian engkau tempatkan ia di tampat yang baik."• Sabda Rasulullah saw yang lain: "Baguskanlah namamu, karena dengan nama itu kamu akan dipanggil pada hari kiamat nanti." (HR Abu Dawud dan Ibnu Hibban)• Nama anak adalah penting, karena nama dapat menunjukkan identitas keluarga, bangsa, bahkan aqidah. Ngatinem sudah pasti orang Jawa, Simorangkir jelas dari keluarga Batak, Cecep tentu dari keluarga Sunda dan Alhabsyi menunjukkan keluarga Arab.• Islam menganjurkan agar orangtua memberikan nama anak yang menunjukkan identitas Islam, suatu identitas yang melintasi batas-batas rasial, geografis, etnis, dan kekerabatan.• Selain itu nama juga akan berpengaruh pada konsep diri seseorang.
  10. 10. 3. Hak penyusuan dan pengasuhan (hadlonah)"Para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang inginmenyempurnakan penyusuan. (QS Al Baqoroh 233)• Penelitian medis dan psikologis menyatakan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak agar tumbuh sehat secara fisik dan psikis.• Selama masa penyusuan anak mendapatkan dua hal yang sangat berarti bagi pertumbuhan fisik dan nalurinya. Yang pertama: anak mendapatkan makanan berkualitas prima yang tiada bandingannya. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan anak untuk pertumbuhannya, sekaligus mengandung antibodi yang membuat anak tahan terhadap serangan penyakit.• Yang kedua : anak mendapatkan dekapan kehangatan, kasih sayang dan ketentraman yang kelak akan mempengaruhi suasana kejiwaannya di masa mendatang. Perasaan mesra, hangat, dan penuh cinta kasih yang dialami anak ketika menyusu pada ibunya akan menumbuhkan rasa kasih sayang yang tinggi kepada ibunya.• Islam pun telah menetapkkan bahwa orang yang lebih berhak terhadap pengasuhan ini adalah orang yang paling dekat kekerabatannya dan paling terampil (ahli) dalam pengasuhan.• Hadist yang diriwayatkan dari Amr bin Syu’aib dari kakeknya bahwa Rasulullah saw pernah ditemui seorang wanita, ia berkata:"Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku dulu dikandung dalam perutku, susuku sebagai pemberinya minum dan pangkuanku menjadi buaiannya. Sementara ayahnya telah menceraikanku, tetapi ia hendak mengambilnya dariku."Kemudian Rasulullah bersabda:"Engkau lebih berhak kepadanya selama engkau belum menikah"
  11. 11. 4. Hak mendapatkan kasih sayang Rasulullah saw mengajarkan kepada kita untuk menyangi keluarga, termasuk anak di dalamnya. Ini berarti Beliau saw mengajarkan kepada kita untuk memenuhi hak anak terhadap kasih sayang. Sabda Rasulullah saw:"Orang yang paling baik di antara kamu adalah yang paling penyayang kepada keluarganya." Rasulullah mengajarkan untuk mengungkapkan kasih sayang tidak hanya secara verbal, tetapi juga dengan perbuatan. Pada suatu hari Umar menemukan beliau saw merangkak di atas tanah, sementara dua orang anak kecil berada di atas punggungnya. Umar berkata:"Hai anak, alangkah baiknya rupa tungganganmu itu." Yang ditunggangi menjawab:"Alangkah baiknya rupa para penunggangnya". Betapa indah susasana penuh kasih sayang antara Rasul saw dengan cucu-cucu beliau. Seorang ahli (Dorothy Law Nolte) berujar:"Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan." Bila orang tua gagal mengungkapkan rasa sayang pada anak- anaknya, anak-anak tersebut tak akan mampu menyatakan sayangnya kepada orang lain.
  12. 12. 5. Hak mendapatkan perlindungan dan nafkah dalam keluarga• Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 233: Artinya;"… Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dangan cara yang ma’ruf…"• Kemudian firman Allah dalam surah Ath - Thalaq ayat 6: Artinya:"Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu…"• Sebagai pemimpin dalam keluarga, seorang ayah tentu bertanggungjawab atas keselamatan anggota keluarganya, termasuk anaknya. Ia akan melindungi anaknya dari hal-hal yang membahayakan anaknya baik fisiknya maupun psikisnya. Demikian juga ia berkewajiban memberi nafkah berupa pangan, sandang, dan tempat tinggal kepada anaknya.• Apabila kepala keluarga tidak dapat mencukupi nafkah keluarganya, atau ayah telah meninggal dunia, maka wali dari anak (diantaranya paman dari ayah, saudara laki- laki, dan kakek) diberi kewajiban mencukupi nafkah keluarga tersebut. Apabila jalur kerabat tidak ada yang bisa mencukupi nafkah anak, maka negaralah yang berkewajiban memberi nafkah kepada anak. Negara menyalurkan zakat atau sumber keuangan lain yang hak kepada keluarga yang tidak mampu. Bagaimanapun keadaannya, tidak pernah seorang anak harus menafkahi dirinya sendiri.
  13. 13. 6. Hak pendidikan dalam keluarga QS At-Tahrim ayat 6:• Artinya:"Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…"• Rasulullah juga mengajarkan betapa besarnya tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak. Sabdanya saw:"Tidaklah seorang anak yang lahir itu kecuali dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanya yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi."(HR Muslim).• Anak pertama kali mendapatkan hak pendidikannya di keluarga, sebelum ia mendapatkan pendidikan di sekolah.• Mendidik anak adalah tanggung jawab bersama antara ibu dan ayah, sehingga diperlukan pasangan yang seaqidah, dan sepemahaman dalam pendidikan anak. Jika tidak demikian tentunya sulit mencapai tujuan pendidikan anak dalam keluarga.• Anak pertama kali mendapatkan pengajaran nilai-nilai tauhid dari kedua orang tuanya, demikian juga mengenai ajaran-ajaran Islam yang lain. Anak mendapatkan pendidikan yang lebih banyak berupa contoh (teladan) dari kedua orang tuanya, di samping pendidikan dalam bentuk lisan, pembiasaan dan pemberian sanksi.
  14. 14. Metode pengajaran :Sejak di rahim, usia 120 hari (4 bulan) janin sudah bisa menerima stimulus dari ibu Bagi ibu muslimah, sangat dianjurkan memperbanyak membaca Al Qur’an dengan tartil. Karena ini akan berpengaruh besar bagi kebaikan sang anak. Di tahap ini kita mulai mendidiknya dengan kita sendiri menjalankan ibadah, amal ketaatan pada Allah dan juga dengan selalu menjaga hati dan badan kita secara prima. Itulah kebaikan-kebaikan dan pendidikan pertama kita pada buah hati kita. Catatan: Kebiasaan ibu-ibu hamil yahudi (rahasia kecerdasan anak-anakmereka), adalah mereka belajar matematika (mengerjakan soal-soal) dan memakan ikan. Terbukti anak-anak mereka cerdas di atas rata-rata.
  15. 15. Menurut Sahabat Ali bin Abi Thalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia: Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.
  16. 16. Dalam soal mendidik anak, Rasulullah Muhammad SAW adalah sebaik-baiknya teladan.Pada diri Nabi ditemukan sosok pendidik yang menghargai anak.Penuhnya hati Rasul dengan kasih sayang, membuat Beliau tidak marahketika dalam shalatnya yang kusyuk punggung Beliau dinaiki cucunya,Hassan bin Ali bin Abi Thalib. Beliau malah melamakan sujudnya,hingga cucunya itu turun. Usai shalat, kepada jamaah Rasul meminta maafkarena sujudnya agak lama. “Para jamaah, karena cucuku ini aku sujud agak lama.Dia berlari mengejarku dan naik ke punggungku ketika aku sedang salat (sujud).Aku khawatir akan mencelakakannya kalau aku bangun dari sujud.” (HR Ahmad).Subhanallah, apakah saat ini kita masih memiliki kasih sayang seperti itu?Sikap kasih sayang dan kelembutanlah, sebenarnya, yang memungkinkan anakmenjadi dekat yang memudahkan mereka menerima petuah dan didikan orang tuanya.Orang tua yang miskin kasih sayang akan anaknya, menurut Nabi,akan mengundang murka Allah SWT.Aisyah RA berkata, telah datang seorang badui kepada Nabi.Nabi bertanya,” Apakah kamu suka mencium anakmu?” Dijawab, “Tidak.”Nabi bersabda,”..atau aku kuasakan agar Allah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu.”(HR Bukhari).
  17. 17. Lima Poin yang perlu diperhatikan :1. Keteladanan atau Qudwah2. Pembiasaan atau Aadah3. Nasehat atau Mau’izhoh4. Kontrol atau Mulahazhoh5. Sanksi atau Uqubah.Catt: keteladanan terpenting !!
  18. 18. Islam juga mensyariatkan untuk memperhatikan kualitas generasi penerusnya. Sebagaimana QS An-Nissa’ ayat 9: Artinya:"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yanglemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka…"
  19. 19. AlhamdulillahSelesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar